BERIMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH SWT (BAGIAN 2)


MEDIA PEMBELAJARAN


A. Tujuan Pembelajaran.

Siswa Mampu:
  1. Menjelaskan makna beriman kepada kitab-kitab Allah Swt.
  2. Menjelaskan kandungan dalil naqli tentang iman kepada kitab-kitab Allah Swt.
  3. Menunjukkan perilaku yang mencerminkan iman kepada kitab-kitab Allah swt.
  4. Mengimplementasikan perilaku iman kepada kitab-kitab Allah Swt. dalam kehidupan sehari-hari.

B. Pembahasan

    1. Al-Qur’an dan Kitab-Kitab Allah Swt. Lainnya 
      Perhatikan secara singkat penjelasan tentang kitab-kitab yang Allah Swt. turunkan kepada para nabi-Nya. 

    a. Kitab Taurat 
     
       Kata Taurat berasal dari bahasa Ibrani (thora: instruksi). Kitab Taurat adalah salah satu kitab suci yang diwahyukan Allah Swt. kepada Nabi Musa as. Kitab Taurat menjadi petunjuk dan bimbingan bagi Bani Israil. 
    Kitab Taurat

        Isi pokok Kitab Taurat dikenal dengan Sepuluh Hukum (Ten Commandements) atau Sepuluh Firman. Sepuluh Hukum (Ten Commandements) diterima Nabi Musa as. di atas Bukit Tursina (Gunung Sinai). Sepuluh Hukum tersebut berisi asas-asas keyakinan (akidah) dan asas-asas kebaktian (syari'ah), seperti berikut. 
    1. Tiada Tuhan selain Allah Swt.
    2. Jangan menyembah berhala
    3. Jangan mempersekutukan Allah Swt.
    4. Sucikan hari sabat (hari Sabtu).
    5. Hormati kedua orang tuamu.
    6. Jangan membunuh.
    7. Jangan berzina.
    8. Jangan mencuri.
    9. Jangan bersumpah palsu (bersaksi dusta)
    10. Jangan menginginkan milik orang lain (menginginkan hak orang lain). 
    Firman Allah Swt: 


    Artinya: “Dan Kami berikan kepada Musa, Kitab (Taurat) dan Kami jadikannya petunjuk bagi Bani Israil (dengan firman), Janganlah kamu mengambil (pelindung) selain Aku”. (Q.S. al-Isra’/17: 2)

    b. Kitab Zabµr 

        Kata zabur (bentuk jamaknya zubµr) berasal dari zabara - yazburu - zabr yang berarti menulis. Makna aslinya adalah kitab yang tertulis. Zabµr dalam bahasa Arab dikenal dengan sebutan mazmµr (jamaknya mazamir). Dalam bahasa Ibrani disebut mizmar, yaitu nyanyian rohani yang dianggap suci. Sebagian ulama menyebutnya Mazmµr, yaitu salah satu kitab suci yang diturunkan sebelum al-Qur’an (selain Taurat dan Injil ). 

        Dalam bahasa Ibrani, istilah zabur berasal dari kata zimra, yang berarti “lagu atau musik”. Zamir (lagu) dan mizmor (mazmur), merupakan pengembangan dari kata zamar, artinya “nyanyi, nyanyian pujian”. Zabµr adalah kitab suci yang diturunkan Allah Swt. kepada kaum Bani Israil melalui utusannya yang bernama Nabi Daud as. 

       Kitab Zabµr berisi kumpulan ayat-ayat yang dianggap suci. Ada 150 surah dalam Kitab Zabµr yang tidak mengandung hukum-hukum, tetapi hanya berisi nasihat-nasihat, hikmah, pujian, dan sanjungan kepada Allah Swt. 

        Secara garis besar, nyanyian rohani yang disenandungkan oleh Nabi Daud as. dalam Kitab Zabµr terdiri atas lima macam: 
    1. nyanyian untuk memuji Tuhan (liturgi), 
    2. nyanyian perorangan sebagai ucapan syukur, 
    3. ratapan-ratapan jamaah, 
    4. ratapan dan doa individu, dan 
    5. nyanyian untuk raja. 
      Ayat yang menegaskan keberadaan Kitab Zabµr antara lain: 

    Artinya: “Sesungguhnya Kami mewahyukan kepadamu (Muhammad) sebagai- mana Kami telah mewahyukan kepada Nuh dan nabi-nabi setelahnya, dan Kami telah mewahyukan (pula) kepada Ibrahim, Ismail, Ishak, Yakub dan anak cucunya; Isa, Ayyub, Yunus, Harun dan Sulaiman. Dan Kami telah memberikan Kitab Zabūr kepada Daud.” (Q.S. an-Nisā'/4: 163)

    c. Kitab Injil 

        Kitab Injil diwahyukan oleh Allah Swt. kepada Nabi Isa as. Kitab Injil diturunkan kepada nabi Isa as. Kitab Injil yang diturunkan kepada nabi Isa as. memuat keterangan- keterangan yang benar dan nyata, yaitu perintah-perintah Allah Swt. agar manusia meng-esa-kan dan tidak menyekutukan-Nya dengan suatu apa pun. Dalam Kitab Injil terdapat pula keterangan mengenai akan lahirnya nabi yang terakhir dan penutup para nabi dan rasul, bernama Ahmad atau Muhammad saw. 

        Kitab Injil diturunkan kepada Nabi Isa as. sebagai petunjuk dan cahaya penerang bagi manusia. Nabi Isa as. diutus untuk mengajarkan tauhid kepada umat atau pengikutnya. Tauhid di sini artinya meng-esa-kan Allah dan tidak menyekutukan-Nya. 

        Kitab Injil dan Kitab Taurat, yakni sudah mengalami perubahan dan penggantian yang dilakukan oleh tangan manusia. Kitab Injil yang sekarang memuat tulisan dan catatan perihal kehidupan atau sejarah hidup Nabi Isa as. Kitab ini ditulis menurut versi penulisnya, yaitu Matius, Markus, Lukas, dan Yahya (Yohana). Mereka sebenarnya bukanlah orang-orang yang dekat dengan masa hidup Nabi Isa as. Sejarah mencatat sebenarnya masih ada lagi Kitab Injil versi Barnaba. Isi dari Injil Barnaba ini sangat berbeda dengan isi empat Kitab Injil yang tersebut di atas. 

    Firman Allah swt. Artinya: 


    Kemudian Kami susulkan rasul-rasul Kami mengikuti jejak mereka dan Kami susulkan (pula) Isa putra Maryam; Dan Kami berikan Injil kepadanya dan Kami jadikan rasa santun dan kasih sayang dalam hati orang-orang yang mengikutinya. Mereka mengada-adakan rahbaniyyah, padahal Kami tidak mewajibkannya kepada mereka (yang Kami wajibkan hanyalah) mencari keridaan Allah, tetapi tidak mereka pelihara dengan semestinya. Maka kepada orang-orang yang beriman di antara mereka Kami berikan pahalanya, dan banyak di antara mereka yang fasik.” (Q.S. al-Hadid/57: 27)

    d. Al-Qur’an 

            merupakan kitab suci yang diturunkan Allah Swt. kepada Nabi Muhammad saw. melalui malaikat Jibril, Al-Qur’an diturunkan tidak sekaligus, melainkan secara berangsur-angsur. Al-Qur’an diturunkan selama kurang lebih 23 tahun atau tepatnya 22 tahun 2 bulan 22 hari. Al-Qur’an terdiri atas 30 juz, 114 surat, 6.236 ayat, 74.437 kalimat, dan 325.345 huruf. 

        Al-Qur’an yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad saw. menghapus sebagian syariat yang tertera dalam kitab-kitab terdahulu dan melengkapinya dengan tuntunan yang sesuai dengan perkembangan zaman. Al-Qur’an merupakan kitab suci terlengkap dan berlaku bagi semua umat manusia sampai akhir zaman. 

            Oleh karena itu, sebagai muslim kita tidak perlu meragukannya sama sekali. Firman Allah Swt.: 

    Artinya: “Kitab (al-Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa.” (Q.S. al-Baqarah/2:2)

    2. Intisari al-Quran

    a. Nama-Nama Lain Al-Qur’an

    Nama-nama lain dari al-Qur’an, yaitu: 
    1. Al-Huda, artinya al-Qur’an sebagai petunjuk seluruh umat manusia.
    2. Al-Furqan, artinya al-Qur’an sebagai pembeda antara yang baik dan buruk.
    3. Asy-Syifa', artinya al-Qur’an sebagai penawar (obat penenang hati).
    4. Az-Zikr, artinya al-Qur’an sebagai peringatan adanya ancaman dan balasan.
    5. Al-Kitab, artinya al-Qur’an adalah firman Allah Swt. yang dibukukan. 

    b. Isi Al-Qur’an 

    Adapun isi pokok al-Qur’an adalah seperti berikut:
    1. Aqidah atau keimanan.
    2. Ibadah, baik ibadah mahdah maupun gairu mahdah.
    3. Akhlaq seorang hamba kepada Khaliq, kepada sesama manusia dan alam sekitarnya.
    4. Mu’amalah, yaitu hubungan manusia dengan sesama manusia.
    5. Qissah, yaitu cerita nabi dan rasul, orang-orang saleh, dan orang-orang yang ingkar.
    6. Semangat mengembangkan ilmu pengetahuan.

    c. Keistimewaan Al-Qur’an 

    Keistimewaan kitab suci al-Qur’an adalah sebagai berikut:
    1. Sebagai petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan bertakwa.
    2. Sebagai informasi kepada setiap umat bahwa nabi dan rasul terdahulu mempunyai syariat (aturan) dan caranya masing-masing dalam menyembah Allah Swt.
    3. Al-Qur’an sebagai kitab suci terakhir dan terjamin keasliannya.
    4. Al-Qur’an tidak dapat tertandingi oleh ide-ide manusia yang ingin menyimpangkannya.
    5. Membaca dan mempelajari isi al-Qur’an merupakan ibadah.

    C. LATIHAN

    Untuk memulai Kuis, silahkan meminta "TOKEN KUIS" di guru mapel bersangkutan!

    Posting Komentar