Makna Tamyiz
Tamyiz pada dasarnya merupakan bentuk mashdar dari “ mayyaza” maknanya secara etimologi : “takhlish syai min
syai” (memisahan sesuatu dari sesuatu), kadangkala juga disebut “tafsir”, “tabyin”.
Secara terminologi,
ulama nahwu berpendapat tamyiz ialah “ isim yang berbentuk nakirah yang bermakna “min (من)“, “allati ( التي )” yang menjelaskan kesamaran isim atau
kesamaran nisbah”.
Contoh :
اشتر يت عشر ين كتا با,
maka “ كتا با“ adalah tamyiz, karena isim sebelumnya (عشر ين)menghilangkan
kesamaran, adakalanya seseorang membeli banyak buku, adakalanya membeli baju,
atau selain dari itu dari macam-macam yang bisa dibeli.
Contoh lain:
محمد ا كثر منك علما
maka “ علما“ adalah Tamyiz karena menghilangkan kesamaran yang ada pada nisbah “banyak” kepada “ Muhammad”, yaitu bukan banyak harta dan bukan
banyak anak, bukan pula banyak teman, tetapi banyak ilmu.
Pengertian lain menyebutkan bahwa Tamyiz ialah isim nakirah yang disebutkan sebagai penafsiran bagi isim yang masih kabur atau
umum pengertiannya, baik berupa kata maupun berupa kalimat.
Menurut
Imam Saiful Mu’minin dalam kamus ilmu nahwu dan s{araf, tamyis adalah kalimat isim yang dibaca nashab dan berfungsi menjelaskan zat yang samar.
contoh:
طاب محمد نفسه
(Muhammad baik
pribadinya).
Tamyiz merupakan isim nakirah yang menyimpan makna ‘min’ (dari), seperti halnya ‘hal’ yang menyimpan
makna fi (dalam).
Pengertian lain tentang Tamyiz,
“Tamyiz ialah isim yang dinas{{abkan, yang
berfungsi menjelaskan zat yang samar.”
Dari beberapa pengertian di atas, pada dasarnya memberikan pengertian yang
sama tentang Tamyiz, yaituisim nakirah yang dinasabkan untuk menjelaskan
maksud kalimat terdahulu yang diragukan maksudnya.Atau dengan arti yang lain,
setiap isim nakirah yang mengandung makna
من (min) untuk menjelaskan kata yang sebelumnya secara umum.
Contoh :
ملكت تسعين نعجة "aku
memiliki sembilan puluh kambing betina".
ملكت تسعين"aku memiliki
sembilan puluh",
jika berhenti sampai kata tersebut maka pendengar tidak
akan pernah memahami kalimat tersebut, apakah sembilan puluh domba, lembu,
ayam, dan lain-lain. Karena kata تسعين "sembilan puluh”
tersebut mengandung keumuman dan bisa digunakan ke dalam banyak hal. Tetapi
jika dikatakan dengan نعجة "kambing betina”
maka jelaslah apa yang dimaksud dengan تسعين. Kata تسعين disebut dengan ممييز dan kata نعجة disebut dengan tamyiz.
Isim
nakirah yang menjelaskan kesamaran disebut تمييز atau تفسير atau تبيين. Sedangkan zat atau nisbat yang diperjelas
dinamakan ممييز atau مفسر atau مبيين.
Contoh lain :
= Zaid bercucuran keringatnya.
I’rabnya :
تصبب = fi’il madhi
زيد
= fa’il
عرقا = Tamyiz, manshub dengan fathah zhahirah.
Manshub oleh fi’il sebelumnya. Kata “ عرقا ” ini
menjelaskan hubungan yang belum jelas dari kata تصبب sebab hubungan تصبب bercucuran
dengan Zaid mengandung arti keringat.
Demikian pula contoh sebagai berikut :
Muhammad itu baik jiwanya.
Dari contoh di atas ada kata-kata yang kurang jelas pengertiannya, tetapi
menjadi jelas sesudah ada Tamyiz. Kata yang tidak
jelas tersebut adalah kata “طاب“ dijelaskan
oleh Tamyiz yaitu “ نفسا“
Dan contoh :
زيد اكرم منك ابا = Zaid lebih mulia dari
engkau bapaknya.
I’rabnya :
زيد - mubtada
اكرم -khabar
منك - jar majrur keterangan pelengkap bagi kata “اكرم “
ابا - Tamyiz manshub oleh اكرمyang diubah dari mubtada.
Asalnya ابو زيد اكرم منك “bapak Zaid lebih mulia dari engkau”. Kemudian
diubah susunan itu seperti tadi di muka. Dikatakan :زيد اكرم منك “Zaid lebih
mulia dari engkau”, maka terjadilah kesamaran tentang apanya yang mulia itu,
maka didatangkan Tamyiz untuk
menerangkan/memperjelas kesamaran itu.
Dan contoh lagi sebagai berikut :
واجمل منك وجها = Dan lebih cantik dari engkau wajahnya
Maka kata “اجمل“
diathafkan pada “ اكرم” yang berkedudukan
sebagai khabar bagi زيد, dan yang ma’thuf kepada khabar, adalah khabar juga, taqdirnya:
زيد اجمل منك وجها= Zaid lebih cantik
dari engkau wajahnya.
I’rabnya :
زيد - mubtada
اجمل - khabar
منك - jar majrur keterangan pelengkap bagi اجمل
وجها - Tamyiz yang diubah dari mubtada karena kesamaran
pengertian kataاجملbagi Zaid
Macam-Macam Tamyiz
Tamyiz terdiri atas dua bagian, yaitu :
Tamyiz Mufrad atau Zat
Yaitu Tamyiz yang menghilangkan kesamaran kalimah isim sebelumnya yang menunjukkan
ukuran dan hitungan. Dengan kata lain, Tamyiz zat merupakan kalimat yang menjelaskan isim mubham yang diucapkan/dilafazkan.
Seperti ayat Alquran : رايت احد عشركوكبا (Sesungguhnya aku
bermimpi melihat sebelas bintang).
Hukum Tamyiz mufrad itu boleh dibaca nashab, seperti contoh di atas, dan boleh juga dibaca jar oleh min, seperti عندي رطل من زيت (Aku memiliki
satu liter dari minyak zaitun). Atau dibaca jar oleh idhafat, seperti:لنا حا تم حد يد (Kami
memiliki cincin besi).
Pengertian lain menyebutkan tamyiz-zuz dzat ialah isim yang menjelaskan
pengertian kata yang masih kabur pengertiannya. Isim yang masih kabur
pengertiannya itu disebut “isim mubham”.
Isim mubham yang disebut juga dengan mumayyaz ada lima macam yakni :
a) ’Adad
‘Adad terbagi dua yaituṣorīh dan mubham.
1. ‘Adad ṣorīh adalah kalimat yang
diketahui ukurannya, seperti bilangan satu, sepuluh, sebelas, dua puluh dan
lain-lain.
Contoh :قرات اربعة كتب "aku telah membaca empat buku”, dalam hal ini tamyiznya berbentuk majrur .
Contoh ‘adad yang berbentuk mansub عندى عشرون درهما“‘aku mempunyai dua
puluh dirham”, dalam hal ini tamyiznya berbentuk mansub.
‘Adad ṣorīh hukum tamyiznya adalah berbentuk jamak dan dijarkan dengan idafah, mulai dari bilangan tiga sampai sepuluh.
Contoh: جاء ثلا ثة رجال"datang
tiga orang laki-laki". Kataرجال adalah tamyīzberbentuk jamak yang dijarkan dengan idafah dan ثلا ثةadalah mumayyaznya.
Adapun susunan kalimat جاء ثلا ثة رجالdalam ilmu nahwu sebenarnya dapat dii’rab, جاءfi’il dan ثلا ثة fā’ilnya, ثلا ثة menjadi mudaf dan رجالmenjadi mudaf ilaih. Dengan demikian, secara ‘amali ثلاثة رجالmerupakan
susunan idafah ditandai dengan kasrah pada muda>f ilai>h.
Apabila kita rujuk pada defenisi Tamyiz adalah isim nakirah mansub maka secara ‘amali dia bukan termasuk Tamyiz , akan tetapi secara
makna ia termasuk Tamyiz karena kata رجالmemberi penjelasan pada kata ثلا ثة, dengan demikian
kata رجالmerupakan Tamyiz dan kata ثلا ثةadalah mumayyaznya, dari sudut ini ketentuan yang berlaku adalah hadirnya dalam
bentuk jama’.
Adapun bilangan sebelas sampai sembilan puluh sembilanmaka tamyīznya berbentuk mufrad dan dinasabkan.
Contoh dalam surat al-Baqarah ayat 51:
واذ وعد نا موسى اربعين ليلة
“Dan (ingatlah) ketika Kami berjanji kepada Musa memberikan Taurat sesudah
empat puluh malam”.
Kata ليلةadalah Tamyiz berbentuk mufrad yang dinasabkan dan kata اربعينadalah mumayyaznya.
2. ‘Adad mubhamadalah suatu kalimat
kiasan yang bilangan dan lafaznya tidak dapat diketahui ukurannya.
Adapun lafaz- lafaz yang terdapat pada isim mubham adalahكم, كاين, كذ ا.
§
كم
كمterbagi dua : كم استفها ميةdan كم خبرية.
كم استفها ميةadalah كمyang meminta penjelasan tentang jumlah yang masih samar dan menghendaki
ketentuannya.
كم استفها ميةselalu berada di awal
kalimat, dan tamyīznya berbentuk mufrad yang dinasabkan.
Contoh :
رجلا سا فرا ؟كم"
Berapakah laki-laki yang pergi?.
Apabila kam istifhāmiyah didahului huruf jar maka tamyiznya dijarkan.
Contoh :
فى كم ساعة بلغت دمشق؟“Pada jam berapakah engkau sampai di Damsyiq?”.
Boleh dipisahkan antara كم استفها مية dengan tamyīznya, dan kebanyakan pemisahan kata itu dengan ẓaraf dan jar wa majrur.
Contoh denganẓaraf :
كم عند ك كتا ب؟ "Berapakah kitab disisimu?".
Sedangkan contoh pembentukan dengan jar wa majrur :
كم فى الدارجلا "Berapa orang yang ada di dalam
rumahmu?".
كم خبريةadalahكمyang bermakna banyak dan sebagai pemberitahuan tentang banyaknya
jumlah yang masih samar kadarnya dan tamyiznya berbentuk mufrad atau jama’ dijarkan dengan idafah dan dijarkan dengan huruf min.
Contoh:
Yang dijarkan dengan idafah : علم قراتكم "banyak
sekali ilmu yang telah aku baca".
Yang dijarkan dengan huruf min seperti dalam surat Al-Baqarah ayat 249:
كم من فئة قليلة غلبت فئة كثيرة باذ ن
اللة
“Berapa banyak terjadi golongan yang sedikit dapat mengalahkan golongan
yang banyak dengan izin Allah”.
§
كاين
lafaz كاينadalah berbentuk mufrad dan dijarkan dengan min.
contoh :
نبي قاتل معه ربيون كثيروكاين من"Dan berapa banyaknya Nabi yang berperang
bersama-sama mereka sejumlah besar dari pengikutnya yang bertakwa”.
§
كذ ا
lafaz كذ اadalah berbentuk mufrad dan dinasabkan selamanya dan tidak boleh menjarkannya.
contoh :و كذ ا رجلا جاء نى كذ ا "saya didatangi
laki-laki dengan jumlah sekian dan sekian".
b) مقدار"ukuran".
Isim- isim yang termasuk dalam miqdar adalahالمسا حة(ukuran), الوزن(timbangan(,كيل(takaran), dan مقيا س(yang menunjukkan arti alat untuk
mengukur).
Contoh المسا حة (ukuran): عند ى قصبة ارضا"aku mempunyai
sebidang tanah".
Contohالوزن (timbangan):لك قنطا رعسلا " engkau punya satu kati
madu".
Contoh كيل (takaran): اعط الفقير صاعا قمحا" berikanlah
kepada si fakir segantang gandum".
Contoh مقيا س (yang menunjukkan arti alat
untuk mengukur): عندى ذراع جوخا "aku mempunyai sehasta kain
bulu".
c) ما يشبه المقدار “kalimat yang
menunjukkan sesuatu arti yang menyerupai ukuran yaitu ukurannya tidak tertentu
sebab tidak dapat di ukur dengan alat tertentu”.
§
شبه المساحة“yang menyerupai
ukuran”.
Contoh :البصرارضا عندى مد“aku mempunyai
tanah sepanjang pandangan mataku”.
Jadi berdasarkan contoh di atas yang menyerupai المساحة adalah kataالبصر مد‘sepanjang pandangan’.
§
شبه الوزن “yang menyerupai timbangan”.
Contoh :
فمن يعمل مثقال ذرة خيرا يره و من يعمل
مثقال ذرة شرا يره
“Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya ia akan
melihat balasannya. Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan seberat
dzarrahpun, niscaya ia akan melihat balasannya pula”.
Dan yang menyerupai الوزن‘timbangan’ adalah
kata مثقال ذرة ‘seberat zarrah’.
§
شبه الكيل ‘yang menyerupai bejana
:
Contoh :
عندى جرة ماء وكيس قمحا ور فود خلا و نحى
سمنا و حب عسلا
“Aku mempunyai satu gentong air, satu karung gandum, satu tempayan cuka,
satu girbah samin, atau satu tempayan madu”.
Adapun yang menyerupai الكيل ‘takaran’ dari contoh
di atas adalahجرة ‘satu gentong’, كيس‘satu
karung’, ر فود ‘satu tempayan’, نحى ‘satu
girbah’, حب ‘satu
tempayan’.
§
شبه المقياس“yang menyerupai
sesuatu yang menunjukkan arti alat untuk mengukur”.
Contoh :
عندى مد يدك حبلا‘Aku mempunyai sepanjang tanganmu dari tali’
Dan yang menyerupai المقياسadalah kata مد يدك ‘sepanjang tanganmu’.
d) ما اجرىمجرى المقادر”Kalimat yang
berlaku seperti kalimat yang menunjukkan arti ukuran”.
Contoh :
لنا مثل لكم خبلا “kami mempunyai
semisal apa yang kalian miliki dari kuda”.
Contoh lain :
وعندنا غير ذلك غنما“kami punya satu kambing lagi”.
e)ماكان فرعا للتمييز“Isim yang menjadi cabang bagi tamyiz”.
Contoh :
فضة عندى خاتم “Aku mempunyai cincin
dari perak”.
Jadi kedudukan tamyīz żātadalah sebagai berikut
:
§
Boleh dibaca nasab’. Contoh :فداء شعيرا زرعت
§
Boleh dijarkan tamyīz itu dengan huruf jar min’.
Contoh : عندى رطل من زيت وملىء الصندوق من كتب“Aku mempunyai satu kati dari minyak dan sepenuh peti
dari kitab”.
§
Boleh di idhafahkan’.
Contoh :لنا قصبة ارضا وقنطارعسل “kami mempunyai sebidang tanah dan seratus kati madu”.
Tamyiz Nisbah atau Jumlah
Yaitu Tamyiz yang menghilangkan kesamaran nisbah dalam jumlah. Dengan kata
lain, Tamyiz nisbah merupakan isim
nakirah yang memperjelas suatu jumlah yang masih samar nisbahnya.
Contoh :
علي خلقاحسن“telah
baik si Ali budi pekertinya”.
Susunan kalimat حسن عليmasih samar,
mengandung beberapa macam hal, namun kesamaran susunan kalimat tersebut menjadi
jelas atau telah hilang kesamarannya dengan ucapan atau dengan kata خلقا.
Isim yang terletak setelah lafadz yang
mempunyai pengertian ta’ajjub termasuk ke dalam
kelompok tamyīz nisbah.
Contoh :
ما اشجعه ر جلا"
alangkah beraninya sebagai seorang laki-laki".
Tamyīz nisbah terbagi dua
yaitu muhawwal dan ghairu muhawwal
1. محول{{(Muhawwal)
§
Tamyiznya berasal dari fā’il.
contoh :
واشتعل الراس شيبا “dan kepalaku telah penuh uban”.
Asalnya .شيب الراس واشتعل
§
Tamyiznya berasal dari maf’ūl.
contoh :
عيوناوفجرنا الارض “dan kami jadikan bumi
memancarkan mata air”.
Asalnya: وفجرنا عيون الارض
§
Tamyiznya berasal dari mubtada.
contoh :
انا اكثر منك مالا واعز نفرا“Aku
lebih banyak harta darimu dan lebih mulia dari kelompokmu”,
Asalnya: مالى اكثر من مالك و نفرا اعز من نفرك
Adapun hukum tamyīz muhawwal adalah dinasabkan selamanya, tidak boleh dijarkan dengan min maupun dengan iḍāfah.
2. غير محول(Ghairu Muhawwal)
Tamyiznya tidak dipindahkan dari bentuk
apapun.
Contoh :
اكرم بسليم رجلا “Alangkah
mulianya si Salim sebagai lelaki”.
Hukum Tamyiz gairu muhawwal boleh dinasabkan seperti contoh di atas, boleh juga dijarkan dengan min. contoh : اكرم به من رجلا”Alangkah mulianya
ia sebagai lelaki". Setelah isim tafdil wajib dinasabkan atas tamyiz. Sebagaimana contoh yang terdapat pada
surat Al-Baqarah ayat 73 :
ثم قست قلو بكم من بعد ذ لك فهي كا لحجارة
او اشد قسوة
“Kemudian setelah itu hatimu menjadi
keras seperti batu, bahkan lebih keras lagi”.
Boleh dijarkan dengan idafah jika termasuk dari jenis sebelumnya contoh:
انت افضال رجل“engkau
seutama- utama laki-laki”.
1. Syarat-syarat Tamyiz
Adapun syarat-syarat Tamyiz sebagai berikut :
1. Tamyiz harus berupa isim nakirah
2. Keadaan kalimatnya harus sempurna.
يفيض المد رس د معا
Bapak guru itu mencucurkan air matanya.
فاردناان يبد لهما ربهما خيرامنه زكوة
واقرب رحما
“Dan
kami menghendaki, supaya Tuhan mereka mengganti bagi mereka dengan anak lain
yang lebih baik kesuciannya dari anaknya itu dan lebih dalam kasih sayangnya
(kepada ibu dan bapaknya)”. (QS. 18:18)
Yang menjadi Tamyiz-nya adalah yang
digaris bawahi.
Isim yang mendahului disebut mumayyaz, yaitu suatu kata benda (isim) yang belum jelas, mumayyaz bisa menjadi jelas setelah diberi Tamyiz. Mumayyaz terdiri dari :
Contoh ;
قل هل ننبعكم با لاخسرين اعما لا
Katakanlah : “Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang
yang paling merugi perbuatannya”.(QS.18:103)
Yang menjadi mumayyaz malfhuz-nya adalah kata الاخسرين sedangkan yang
menjadi tamyiz-nya adalah
kata اعما لا. Isim-isim yang menduduki jabatan mumayyaz malfuzh bisa berupa :
- Nama-nama
takaran (اسماءالكيل)
Contoh :
ملكت لترا زيتونا“Engkau memiliki
seliter minyak”
- Nama-nama timbangan
(اسماءالميزان)
Contoh :
ملكت كيلو ذهبا “Engkau memiliki sekilo emas”
- Nama-nama ukuran ( اسما ء ا لمسا حة )
Contoh :
قطعت ا للبا س مترا “Saya menggunting satu
meter pakaian”
- Nama-nama hitungan (اسماءالعد د )
Contoh :
رايت احد عشركوكبا“Saya bermimpi melihat
sebelas buah bintang”
Yang menjadi mumayyaz malfhuz-nya adalah kata :
لترا = ( satu liter )
كيلو
= (satu kilo)
ا للبا س = {( pakaian ) احد عشر = (sebelas buah)
Sedangkan yang menjadi tamyiz-nya adalah زيتونا (minyak) ذهبا (emas)
مترا(satu
meter) كوكبا=
(bintang).
1. Mumayyaz malhuzh, yaitu kata benda (isim ) yang tidak tertera dalam kalimat, namun dapat dipahami dari susunan
kalimat-nya (kalam-nya).
Contoh :
فاردنا ان يبد لهما ربهما خيرامنه زكوة
واقرب رحما
"Dan kami menghendaki, supaya Tuhan mereka mengganti bagi mereka
dengan anak lain yang lebih baik kesuciannya dari anaknya itu dan lebih dalam
kasih sayangnya (kepada ibu bapaknya)." (QS. 18 : 81 )
Dalam contoh di atas tidak tertera mumayyaz malhuz-nya, tetapi dapat dipahami dari susunan kalimatnya yaitu bahwa dalam
kalimat di atas mengandung tamyiz yaitu kataزكوة(kesuciannya)
رحما (kasih
sayangnya).
Mantep penjelasanya... trimakasih
BalasHapusMeskipun saya awal belajar saya enjoi mengikuti, Jazakumullohu khoiron katsiron ya ustadz. mohon dishere lagi lanjutannya ustadz, maf'ulbih .... sampai balaghoh - sastranya, mohon urut dikit demi dikit biar bisa mengikuti.Barokallohu fiikum ya ustadz, Assalamu'alaikum.
BalasHapusPenjelasan yg mantap
BalasHapus